Bumi bermula dari awan raksasa yang selalu berputar di antariksa. Awan raksasa tersebut akan membentuk bola-bola yang menarik butir-butir debu dan gas. Bola-bola debu dan gas inilah awal mula terbentuknya Bumi, planet-planet, serta bulan-bulan lain.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
TEORI KE DUA Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk. Ya, menjadi tantangan bagi dunia ilmu pengetahuan yang suatu saat bisa kamu pecahkan.
Proses perkembangan planet Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas) yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari
massa gas (kabut gas) yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya sentrifugal paling besar, massa tersebut akhirnya menggelembung. Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain. Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari, sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet, termasuk Bumi. Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).
TEORI KE TIGAMenurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Perkiraan kelahiran Bumi ini didasarkan atas penelaahan Paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa makhluk hidup purba di masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka Bumi).
Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:
(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;
(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;
(c) pembentukan atmosfer Bumi;
(d) Bumi terbentuk sempurna.
Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak.
Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali pertamanya di Bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang perairan laut dan samudra.
Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan Panthalasa.
Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.

Gambar 2.14 Continental Drift Theory Continental Drift Theory dari Alfred Wegener mengenai terbentuknya massa daratan Bumi.
Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1–10 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
TEORI TERBENTUKNYA BUMI versi 2
1. Teori Apungan benua (Wegener)
Semua daratan berasal dari satu benua besar yang disebut
pangea. Asumsinya didasari oleh:
a. Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur
pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat
Eropa dan Afrika.
b. Bentangan-bentangan samudra
dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
c. Batas Samudra Hindia semakin
mendesak ke utara. Anak benua India
semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan
lipatan Pegunungan Himalaya.
d. Green land semakin mendekat ke
Amerika Utara
2.
Teori Kontraksi
Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. massa yang sangat panas
bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda
menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain (James
Dana dan Elie Baumant)
3.
Teori Laurasia-Gondwana
Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini
terus berlangsung hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan
(benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi
pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama
Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini secara
perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua
terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini
pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5
benua).(Eduard Suess)
4.
Teori lempeng tektonik
Teori ini adalah yang paling masuk akal dan diterima diseluruh dunia
oleh ahli geologi.
Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar samudra.
Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar samudra.
Diawali
oleh Ptolomeus yunani abab ke-20 M berpandat bahwa semua benda di angkasa
bergerak mengelilingi bumi .teori ini disebut geosentris .kemudian teori ini
dibentulkan oleh Nicolai copernicis astronom Polandia (1473-15430) pada tahun
1530 dengan teorinya heliosentris. bahwa semua benda angkasa mengelilingi
matahari,dengan orbit yang berbentuk lingkaran.Johanes Kepler.astronom dan
matimatikawan Jerman (1571-1630) berpandap bahwa orbit bumi dalam mengelilingi
matahari berbentuk elips .pada tahun 1610. Galileo dengan teleskop membenarkan
teori Copernicius yang telah dilarat oleh Keler.
Pada tahun 1686, Issac Newton(1643-1727) dengan teori gravitasinya ,menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena primsip grapitasi .
1` IMMANUEL KANT, 1724-1804
Pada tahun 1755 dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und Theorie des Himmels nach Newtonischen Grundsatzen behandelt (sejara umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum Newton)Immanul kant mengatakan jika bumi (planet –planet serta bintang)memang terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam.permulaan proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut)Gas yang besar Menarik gas yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar.Dalam proses tersebut terjadi benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas.panas ini menyebabkan perputaran kabut asal.Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin cepat berputar ,semakin mendingin Di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha fragmen dari kabut tersebut Fragmen yang dilemparkan keluar mendingin,mengembuin,mencair,dan hahirnya menjadi padat,dan membentuk planet-planet.
2. PIERE SIMON MARQUIS DE LAPLACE, (1749-1827)
Pada tahun 1776,filsuf matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut:
Di angkasa terdapat kabut asal yang telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya ,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen..Fragmen tersebut berbentuk seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya.setelah gelang fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua,ketiga,dan seterusnya sampai yang kesembilan,cincin itu semakin mendingin menyusut,lalu membentuk planet.semua mengorbit induknya satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama .
3. HIPOTESIS
Lebih kurang seratus tahun setelah kabut Kant-laplace, pada taun 1905,Thomas C.Chamberlin (geologiwan)dan Forest R Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut bteori Planettesimal.Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.
Bintang mendekati matahari dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet
Planetesimal itu tumbuh terus, menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi ( dan juga planet-planet) terus tumbuh
Ada juga planetesimal .yang saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.
4. HIPOTESIS PASANG SURUT GAS
Dua orang ilmuan dari inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti Pluto, yang merupakan planet terkecil.
Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.
5. BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula). Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi (atau zat). Kemudian energi (atau tenaga) ini berubah menjadi materi. Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi, dan sebaliknya.
Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang bercahaya.
Dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses peralihan dari energi ke matahari.
Acuan mutakhir :
Pendapat tentang terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:
1. tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup. Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi.
2. batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 Milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 Milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.
3. para astronom berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :
Ø mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
Ø Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.
Pada tahun 1686, Issac Newton(1643-1727) dengan teori gravitasinya ,menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena primsip grapitasi .
1` IMMANUEL KANT, 1724-1804
Pada tahun 1755 dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und Theorie des Himmels nach Newtonischen Grundsatzen behandelt (sejara umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum Newton)Immanul kant mengatakan jika bumi (planet –planet serta bintang)memang terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam.permulaan proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut)Gas yang besar Menarik gas yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar.Dalam proses tersebut terjadi benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas.panas ini menyebabkan perputaran kabut asal.Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin cepat berputar ,semakin mendingin Di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha fragmen dari kabut tersebut Fragmen yang dilemparkan keluar mendingin,mengembuin,mencair,dan hahirnya menjadi padat,dan membentuk planet-planet.
2. PIERE SIMON MARQUIS DE LAPLACE, (1749-1827)
Pada tahun 1776,filsuf matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut:
Di angkasa terdapat kabut asal yang telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya ,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen..Fragmen tersebut berbentuk seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya.setelah gelang fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua,ketiga,dan seterusnya sampai yang kesembilan,cincin itu semakin mendingin menyusut,lalu membentuk planet.semua mengorbit induknya satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama .
3. HIPOTESIS
Lebih kurang seratus tahun setelah kabut Kant-laplace, pada taun 1905,Thomas C.Chamberlin (geologiwan)dan Forest R Moulton (astronom) dari Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut bteori Planettesimal.Yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.
Bintang mendekati matahari dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet
Planetesimal itu tumbuh terus, menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi ( dan juga planet-planet) terus tumbuh
Ada juga planetesimal .yang saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.
4. HIPOTESIS PASANG SURUT GAS
Dua orang ilmuan dari inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti Pluto, yang merupakan planet terkecil.
Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.
5. BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula). Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi (atau zat). Kemudian energi (atau tenaga) ini berubah menjadi materi. Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi, dan sebaliknya.
Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang bercahaya.
Dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses peralihan dari energi ke matahari.
Acuan mutakhir :
Pendapat tentang terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:
1. tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup. Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi.
2. batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 Milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 Milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.
3. para astronom berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :
Ø mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
Ø Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar