Minggu, 13 September 2015

laporan memasang intalasi tenaga listrik



d. Alat dan Bahan yang dibutuhkan. 
·         ALAT:
1.      Tang Kombinasi                      6.         Obeng +/- besar
2.      Tang Kupas                             7.         Obeng +/- kecil
3.      Tang Cucut                             8.         Multimeter
4.      Testpen                                    9.         Megger
5.      Uncek / Jara

·         BAHAN:
1.      MCB 1 Fase    1 buah             9. Kotak Kontak         3 buah
2.      Pipa PVC        14 buah           10.Sakelar Seri            1 buah
3.      Box PHB        1 buah             11.Sakelar Tunggal     1 buah
4.      Klem Pipa       25 buah           12.Kabel NYA            secukupnya
5.      Klem Kabel     1 pack              13.Kabel NYAF         secukupnya
6.      Elbow              5 buah             14.Lasdop Kuning      12 buah
7.      Lampu Pijar     3 buah             15.Sekrup pada klem  50 buah di elbihkan
8.      Fitting Lampu  3 buah                        16.Sekrup besar           26 buah di lebihkan



















e. Alat dan bahan yang dibutuhkan.
·         ALAT:
1.      Tang Kombinasi                      6.         Obeng +/- besar
2.      Tang Kupas                             7.         Obeng +/- kecil
3.      Tang Cucut                             8.         Gunting
4.      Testpen                                    9.         Piasu Cutter
5.      Uncek / Jara
·         BAHAN:
1.      MCB 1 Fase    1 buah             9. Kabel NYAF          secukupnya
2.      Lampu Pijar     3 buah             10.Sekrup besar 30 buah
3.      Klem Kabel     1 pack              11.Lakban atau selotip hitam besar
4.      Kotak Kontak    2 buah                     
5.      Sakelar Seri     1 buah            
6.      Sakelar Tunggal1 buah
7.      Fitting Lampu  3 buah           
8.      Kabel NYAsecukupnya
f.          Daftar harga istimasi biaya pemasangan instalasi:
Nama Bahan
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Jumlah Harga
Keterangan
-Lampu
Pijar
-Kotak
Kontak
-Sakelar Seri
-Sakelar Tunggal
-Fitting Duduk
-Fitting gantung
-MCB 1 fase
2 A
-Kabel NYAF
-Biaya tenaga
2 buah
1 buah
2 buah

1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah

100 m
2 orang
Rp 20.000
Rp 6.000
Rp 6.500

Rp 8000
Rp 4.000
Rp 12.500
Rp 5.000
Rp 12.000

Rp 2.500
Rp 50.000
Rp 40.000
Rp 6.000
Rp 13.000

Rp 8.000
Rp 4.000
Rp 25.000
Rp 5.000
Rp 12.000

Rp 250.000
Rp 100.000
15 Watt
5 Watt
100 Watt

Biasa
Biasa
Biasa
Biasa


Biasa
Orang Setempat
Total Biaya

Rp 126.500
Rp 463.000





g.         REKAPITULASI DAYA:
Lampu Pijar
Kotak Kontak
Beban
Banyak
(Watt)
Jumlah(VA)
Banyak
(Watt)
(VA)
Daya (VA)
Arus (A)
2  buah
1 buah
15 Watt
5 Watt
30 VA
5 VA
2 buah
100 Watt
200 VA
235 VA
I= daya/220 V
  = 235 / 220
  = 1,068 A
Total
35 VA
Total
200 VA

Menggunakan pengaman sekering lebur  2 A

3.) Perbedaan antara instalasi tenaga listrik 1 fase dan 3 fase antara lain:
1.      Penggunaan atau penerapannya dalam instalasi tenaga. Instalasi tenaga 1 fase umumnya di pakai untuk mensuplai listrik pada instalasi rumah – rumah sederhana karena tegangan maksimum sebesar 220 V, dan daya maksimum 360 VA. Sementara instalasi tenaga 3 fase umumnya di pakai untuk suplai listrik pada bengkel – bengkel teknik industry, perusahaan, pabrik besar, sekolah – sekolah dan tempat tempat lainnya yang membutuhkan suplai daya maksimum diatas 360 VA dan tegangan yang ada sebesar 380 V.
2.      Pada pembangkit listriknya atau pada generator pembangkit listrik. Instalasi listrik 1 fase hanya memiliki 1 jenis fase dan pada generatornya hanya terdiri dari satu macam belitan, yang dimana memiliki satu ujung awal kumparan dan satu ujung akhir kumparan. Sedangkan instalasi listrik 3 fase memiliki 3 jenis fasa yang berbeda yaitu R, S, T  , dan pada generatornya terdapat tiga macam belitan yang dimana antar belitan tidak ada ikatan kumparan sambung. Pada generator 3 fase ada tiga ujung awal dan tiga ujung akhir yang antar masing-masing belitan saling tidak berikatan satu sama lain sebab beda fase. Pada instalasi tenaga listrik 3 fase terdapat beda fasa sebesar 120 derajat listrik.
3.      Pada generator 3 fase ada dua macam hubungan belitan. Yaitu hubungan bintang dan segitiga.




4.) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus diperhatikan:
            Pengujian dan pemeriksaan terlebih dahulu instalasi listrik yang baru di pasang dengan ketentuan :
a)      Resistansi isolasi
b)      Pengujian system proteksi
c)      Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik
Pemasangan dan vertifikasi awal instalasi listrik yang di pasang harus dapat menghasilkan
kerja yang baik menggunakan bahan yang tepat. Perlengkapan yang di pasang harus bermutu laik pasang atau memenuhi persyaratan standart, dipasang rapi dengan cara yang baik dan tepat serta dipasang kokoh pada tempatnya sehingga letaknya tidak berubah oleh gangguan mekanis. Pengawatan harus dilakukan sehingga bebas dari hubung pendek dan hubung bumi. Sambungan listrik antar penghantar dan antara penghantar dan perlengkapan listrik yang lain harus dibuat sedemikian, sehingga terjamin kontak yang aman dan andal. (Dalam PUIL 2000 SNI O4-O225-2000)

5.) Fungsi dan cara kerja Megger.
            Fungsi Megger adalah untuk mengukur besar tahanan pengantar isolasi pada kabel-kabel penghantar dalam instalasi listrik dan dinyatakan dalam satuan MΩ (Mega Ohm).
            Cara kerjanya yaitu dengan cara menghubungkan kedua probe megger pada dua kabel berbeda yang akan diukur besar tahanan instalasinya. Dengan terlebih dahulu mengkalibrasi megger setiap berganti objek yang diukur. Bila kalibrasi terhadap megger telah dilakukan maka hubungkan kedua probe pada kabel yang akan diukur tahanan isolasinya. Bila jepitan probe dirasa sudah pas, maka lepaskan tangan dari genggaman probe dan putar tuas pemutar pada megger hingga angka yang ditunjukan berhenti bergerak(sudah berhenti). Baca hasil pengukuran yang dinyatakan dalam satuan MΩ.
(Ketrampilan Kejuruan Teknik Listrik hal129)

6.) Bagian-bagian panel beserta fungsinya.
MCB,  yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere.Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.
Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik.Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikanCT, CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .
            Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial
 Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektromagnet. Pada Kontaktor ada yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan magnit. Cara kerja kontaktor yaituapabila coil dihubungkan dengan sumber tegangan maka akan terjadilah induksi magnet yang akan menarik setiap kontak (platina) yang terdapat pada kontaktor itu sendiri baik itu NO (Normaliy Open) maupun NC (Normaly Closed). Artinya kontak NO yang pada posisi coil tidak diberi tegangan tidak terhubung/tertutup akan tertarik menjadi terhubung (jadi NC) begitu pula kontak NC adalah kebalikannya (jadi NO terbuka/terputus
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
Pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yang mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan.Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang  untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan.
Voltmeter untuk mengetahui besarnya tagangan kerja.Ampermeter berfungsi untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir kebeban.Lampu tanda/indikator  berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati.Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase, dengan warna lampu merah, kuning, hijau.

7.) Perbedaan instalasi listrik yang menggunakan panel dengan yang tidak menggunakan panel.  Menggunakan panel : Instalasi listrik sebaiknya menggunakan panel pembagian yang di maksudkan untuk pembagian tiap-tiap ruangan yang akan di instalasi listrik ,misalnya instalasi listrik pada tempat tinggal,setiap ruangan pada tempat tinggal sebaiknya mempunyai line sendiri/masing-masing,misalkan ruang tamu,dapur,taman dan lain sebagainya tujuannya adalah jika ada salah satu ruangan terjadi konsleting listrik maka ruangan yang lain masih bisa di fungsikan.dan tujuan lainya penggunakaan panel listrik ialah untuk segi keamanan jika ada konsleting listrik pada ruangan-ruangan tersebut cukup mematikan listrik dari panel tersebut
Tidak menggunakan panel: instalasi listrik jika tidak menggunakan panel maka akan sulit untuk membagi tiap-tiap ruang yang akan di pasang, instalasi listrik dan jika ada konsleting maka semuanya akan terjadi kosleing lisrik karna tidak menggunakan listrik.
8.) Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) kendali serta komponennya
            PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa agar:
a)      Terlihat rapi dan teratur.
b)      Pemeliharaan dan pelayanan mudah dan aman.
c)      Penempatannya di tempat yang cukup leluasa.
Beberapa komponen PHB kendali yang perlu pelayanan saat kerja:
a)      Instrumen ukur.
b)      Tombol dan sakelar
Pada PHB penyambungan saluran masuk dan saluran keluar harus menggunakan terminal agar penyambungan dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman.Dan tidak berlaku bila komponen letaknya dekat dengan saluran masuk dan saluran keluar.Terminal kabel kendali ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya.PHB tegangan rendah dan disuplai dari sumber yang berlainan, ditata terpisah dengan jarak sekurang-kurangnya 5 cm.
PHB Kendali di bedakan dalam dua macam yaitu
a)      PHB Kendali tertutup. Rangka, rumah dan bagian konstruksi PHB tertutup harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembaba dan kokoh. Ketentuan PHB kendali untuk system tegangan bolak-balikvdiatas 1000 V AC atau tegangan searah diatas 1500 V DCantara lain:
1.      Didepan sakelar harus dipasang terpisah atau gawai lain yang sekurang-kurangnya sederajat agar sakelar bebas tegangan.
2.      Pelayanan dari luar, keadaan kedudukan pemisah harus dapat dilihat dengan mudah dari tempat pelayanan.
3.      Pemisah harus dipasng, dibuat atau dilindungi sedemikian rupa sehingga pada keadaan terbuka semua bagian bertegangan cukup aman terhadap sentuhan langsung.
4.      Pengukuran, pemeriksaan, pembumian, dan penghubungan singkat dari bagian yang akan dikerjakan harus dapat dilakukan dengan mudah dan aman.
5.      Semua bagian logam yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus di bumikan secara baik.
b)      PHB kendali tertutup untuk system tegangan bolak-balik diatas 1000 V AC atau tegangan searah diatas 1500 V DC yang tidak dipasng dalam ruang kerja terkunci, selain harus memenuhi ketentuan dalam BAB 8 harus pula memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:
1.      Pemisah tidak boleh dilepas sebelum sakelar yang bersangkutan dibuka.
2.      Pintu PHB tidak boleh dapat dibuka sebelum pemisah yang bersangkutan terbuka.
3.      Pemisah tidak boleh ditutup selama pintu PHB yang bersangkutan masih terbuka..
(Dalam PUIL 2000 SNI 04-0225-2000)

9.) Syarat-syarat memasang panel (PHB). Antara lain yaitu:
a.       PHB dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur. Ini dilakukan agar komponen-komponen di dalam PHB termasuk penghantar didalamnya mudah dalam pengecekan dan perawatannya. Serta antar komponen tidak saling bergerombol dan bersesakan yang dapat di khawatirkan dapat menimbulkan bahaya berupa kerusakan di dalam PHB.
b.      PHB harus dipasang dan ditempat kan dalam ruang yang cukup leluasa. Ini dilakukan agar petugas atau pekerja dapat dengan mudah mengontrol dan memeriksa kondisi PHB. Bila kondisi ruang yang sempit maka petugas akan sulit ataupun tidak bisa dengan maksimal dalam menjangkau atau memeriksa PHB.
c.       Pemasangan komponen PHB dan box PHB itu sendiri harus dapat dijangkau tangan. Sebab agar petugas mudah dalam bekerja tersebut.
Kriteria dalam memilih PHB sebelum dilakukan pemasangan dikelompokan dalam empat kategori:
1.      Arus. Besar arus pada busbar, ingoing feeder, outgoing feeder,dan kapasitas short circuit pada busbar.
2.      Sifat proteksi dan instalasi. Tingkat proteksi sesuan dengan DIN 40 050, cara menginstalisasi (wall mouted atau free standing), ukuran proteksi, jumlah pintu dan bahan panel.
3.      Komponen yang terpasang. Non-withdrawable, removeable (sub-assembly), dan withdrawable.
4.      Aplikasi. Panel utama, panel cabang, dan panel beban.
(Dalam Ketrampilan Kejuruan Teknik Listrik hal 169)
10.)          Syarat-syarat memasang Sakelar dan kotak-kontak.
·         Syarat-syarat memasang sakelar:
a.       Sakelar harus dipasang sehingga bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar dalam keadaan terbuka atau tidak menghubungi.
b.      Kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam instalasi harus seragam.
c.       Dalam memasang sakelar, jarak minimum adalah 1,5 m. Ini dilakukan agar saat terjadi banjir sakelar tidak basah dan kawat penghantar yang bertegangan dan terhubung dengan nya tidak terkena air banjir. Berkenaan dengan K3 instalasi listrik.
d.      Sakelar yang dipasang di dalam kamar hendaknya ditempatkan pada arah yang berlawanan dengan arah terbukanya pintu. 
·         Syarat-syarat memasang kotak-kontak:
a.       Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkatup dua maupun tiga harus dipasang sehingga kutup netralnya ada disebelah kanan atau sebelah bawah kutup tegangan.
b.      Kotak-kontak hendaknya dipasang sejajar dengan sakelar agar mudah dalam penggunaan sekaligus perawatannya.
c.       Kotak-kontak hendaknya harus dipasang dengan tinggi minimum 1,5 m. Ini dilakukan agar kotak-kontak terhindar dari air bila ada banjir. Dan bila harus dipasang dekat lantai, berilah penutup supaya anak-anak kecil terhindar dari bahaya kesetrum dan air tidak bisa memasuki lubang kotak-kontak.
(Dalam PUIL 2000 SNI 04-0225-2000 dan Ketrampilan Kejuruan Teknik Listrik hal 40)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar