Daftar
pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut:
I.
Tujuan dan Sasaran Usaha :
a) Apa
yang di maksud dengan tanggung jawab yang rasional? (No absen 09/ M.Topan
Hariyanto).
Jawab: Tanggung
jawab yang rasional adalah suatu bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan
dengan tidak semena-mena serta berasas pada pemikiran yang jernih dan masuk
akal.
b) Bagaimana
cara menjamin kesinambungan usaha?(No absen 23/ Rozy Hariyanto)
Jawab: Dengan cara melakukan atau mengoperasikan usaha sesuai dengan
perencanaa usaha di awal. Kesinambungan usaha juga dapat terbentuk apabila si
pemilik usaha mampu menjaga eksistensi usahanya dan terus berinovasi agar usaha
yang di miliki tidak vakum dan bangkrut.
c) Dari
beberapa tujuan penetapan, manakah yang lebih cocok untuk diterapkan bagi para
pedagang asongan? (No absen 04/ M.Rizki Y)
Jawab: Tujuan penetapan usaha yang ada di modul KWU adalah dikhususkan untuk
pelaku usaha menengah ke atas. Dalam artian untuk perusahaan menengah dan
perushaan besar. Sedangkan pedagang asongan termasuk pelaku usaha kecil yang
mana keberhasilan suatu usahanya tergantung pada kecakapan si pedagang dalam
memasarkan dagangannya.
d) Apakah
yang dimaksud dengan merger usaha? (No absen 10/ M. Zakariyah)
Jawab: Merger usaha adalah gabungan dua perusahaan atau lebih yang punya
tujuan sama yaitu ingin dapat laba maksimal dengan seorang pemimpin pemegang
saham tertinggi sebagai direktur.
II.
Bentuk Badan Usaha dan Struktur
Organisasi :
a) Berapa
banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam menentukan suatu Badan Usaha?
(No absen 30/ Wahyu Ari R)
Jawab : Pertimbangannya antara lain produk yang akan dihasilkan, modal usaha,
tenaga kerja yang digunakan, tempat atau layout usaha, rencana anggaran biaya
serta laba maksimal yang akan diperoleh.
b) Bagaimanakah
ciri-ciri Badan Usaha agraris? (No absen 24/Saiful Rizal M.W)
Jawab : Modal usahanya sekunder,harga lebih murah, dan produk yang dihasilkan
merupakan kebutuhan yang paling primer.
c) Apa
perbedaan antara Firma dan PT? (No absen 26/ Sugeng R)
Jawab : Kalau dalam firma, terdapat para sekutu aktif dalam pengelolaan
perusahaan, tanggung jawabnya tidak terbatas atas segala resiko, dan akan
berakhir bila ada anggota yang mengundurkan diri. Sedangkan di dalam PT
,terdapat perseroan atas saham yang tertanam, tanggung jawabnya terbatas dan
kedudukannya sebagai badan hokum.
d) Apa
yang dimaksud dengan CV? (No absen 11/ Nanang W)
Jawab : Persekutuan yang terdiri dari beberapa orang yang sebagian memasukan
modal, mengelola, dan bertanggung jawab yang tak terbatas atas resiko
perusahaan.
III.
Produk Barang dan Jasa :
a) Berikanlah
contoh mengenai barang Unsought Goods? (No absen 32/ Zainal A)
Jawab : Salah satu contohnya yaitu Ensiklopedia.
b) Bagaimana
cara suatu perusahaan agar dapat memperhatikan kualitas produk dan jasa mereka?
(No absen 12/ Nandito Pujo P)
Jawab : Dengan rutin melakukan pengujian atas kualitas produk atau jasa yang
ditekuni dengan membandingkannya dengan milik kompetitor yang punya usaha
sama(produk pesaing). Agar kekurangan yang muncul dapat segera ditangani,
sehingga kualitas produk atau jasa di mata konsumen memiliki nilai lebih.
c)
Sebutkan beberapa
pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan suatu produk? (No absen 19/ Rifki
Hidayah)
Jawab : Pengaruh adanya kombinasi
produk,penguasaan pasar, posisi pasar serta selera dan keinginan konsumen terhadap
jenis produk.
d) Berikanlah
contoh produk intangibility? (No absen 20/ Riki Karunia P)
Jawab : Salah satu contohnya yaitu jasa.
e) Apa
yang dimaksud dengan produk intangibility?(No absen 01/Wahyu Syurohul)
Jawab : Produk yang tidak berwujud, tidak bisa dilihat dan diraba sebelum jasa
itu dibeli.
f) Apa
keterkaitan antara Industrial Goods dengan Consumer Goods? (Dari Ibu Nur
khasanah)
Jawab : Keterkaitannya yaitu saat barang yang tergolong industrial goods telah
selesai diolah oleh suatau industry, maka barang tersebut tergolong barang jadi
atau barang yang langsung bias dinikmati oleh konsumen tanpa harus diolah lagi.
Jadi barang tersebut bias disebut Consumer Goods. Jadi industrial goods
memerlukan pengolahan dulu untuk bisa menjadi barang siap pakai, sedangkan
Consumer Goods merupakan barang olahan dari industrial goods.
IV.
Proses Produksi dan Rancangannya :
a) Mengapa
diperlukan suatu perencanaan proses produksi?(No absen 22/Rizal AM)
Jawab : Karena seorang wirausahawan dalam melakukan usaha terlebih dahulu menentukan
dengan jelas apakah ciri-ciri, syarat-syarat dan factor perencanaan operasi
produksi. Dengan begitu proses produksi bisa berjalan lancar.
b) Bagaimana
cara untuk dapat menanggulangi kemacetan saat proses produksi? (No absen
15/Nugie Reza F)
Jawab : Dengan menghandle dan menanggulangi kemacetan tersebut sesuai
perencanaan usaha yang telah dibuat. Sebab didalam nya sudah ditentukan
cara-cara untuk dapat menganggulagi segala bentuk resiko yang mungkin muncul
dalam usaha dan sudah dapat diperkirakan kemunculannya.
c) Mengapa
kita harus mempertimbangkan jenis dan mutu suatu produk? (No absen 03/M.Sudi H)
Jawab : Sebab dengan adanya pertimbangan yang matang, maka suatu produk yang
akan diproduksi sudah dapat diketahui seperti apa nantinya ketika bila
benar-benar terlaksana. Dan oleh karena itu segala bentuk kekurangan yang
dimungkinkan untuk m,uncul dapat segera di atasi sehingga dapat meningkatkan
kualiatas jenis dan mutu suatu produknya. Dan mampu meningkatkan daya jual
produk.
d) Apa
maksud dan tujuan pemberian analisis dan kualitas produk? (No absen
08/M.Shodiq)
Jawab: Maksud dan tujuannya yaitu sebagai tolak ukur keberadaan produk didalam
kehidupan para konsumen. Sehingga dapat diketahui segala bentuk kekurangan yang
dikeluhkan para konsumen supaya dapat segera diatasi oleh si pelaku usaha.
V.
Pengelolaan Persediaan dan Cara
Penyimpanan :
a) Kapan
kegiatan penyimpanan barang harus dilakukan? (No absen 31/Yanuar S)
Jawab : Ketika proses produksi yang dilakukan sudah berjalan dengan lancar
serta kebutuhan konsumen akan produk sudah tinggi. Sebab dari gejala-gejal
tersebut, biasanya si pelaku usaha akan melakukan usaha yang terus berlanjut
(non stop) dan berkonsekuensi pada keberadaan bahan baku yang tersedia. Oleh
sebab itu bahan baku yang ada harus dikontrol dan diawasi sehingga teidak
berdampak pada kegiatan proses produksi.
b) Apa
akibatnya jika pengelolaan persediaan tidak ditangani dengan baik? (No absen
07/M.Bahrul U)
Jawab : Maka proses produksi akan terhambat sebab bahan baku yang dibutuhkan
tidak ditangani dengan baik.
c) Mengapa
dalam suatu perusahaan diperlukan penyimpanan barang? (No absen 02/ Moh.Arif Zamroni)
Jawab : Karena dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan usaha yang lancar dan
menghindari kemacetan saat proses produksi.
d) Sebutkan
cara-cara metode penyimpanan barang? (No absen 13/ Nizar Rizky SR)
Jawab : (First-in, First-out(FIFO)), (Last-in,Last-out(LIFO)), Average Cost
(AC).
VI.
Persediaan Bahan Baku :
a) Mengapa
persediaan bahan baku dapat berlebihan? (No absen 18/Rafi S)
Jawab : Karena tidak singkronnya antara proses produksi dengan ketersediaan
bahan baku.
b) Mengapa
persediaan bahan baku diperlukan dalam proses produksi? (No absen 18/Randika
RL)
Jawb : Sebab dengan terjaminnya ketersediaan bahan baku, maka terjamin pula
keberlanjutan usaha dalam proses produksi. Dan tidakn dikhawatirkan adanya
kemacetan saat proses produksi.
c) Sebutkan
beberapa system pencatatan bahan baku yang bisa dilakukan? (No absen 06/M.Allan
Y)
Jawab : Pencatatan dengan system periodic dan pencatatan tiap saat.
d) Apa
yang harus dilakukan perusahaan untuk menghindari kelebihan dan kekurangan
bahan baku? (No absen 05/Mudlof S)
Jawab : Dengan melakukan usaha sesuai dengan perencanaan usaha di awal serta
penyesuaian antara persediaan bahan baku dengan proses produksi. Jadi
persediaan baku yang menyesuaikan dengan kinerja proses produksi.
e) Apa
yang dimaksud dengan system perpetual? (No absen 28/ Tio S)
Jawab : Sistem
yang dalam penerapannya, baik transaksi pembelian maupun pemakaian bahan baku
di catat juga dalam kartu persediaan. Yang mana kartu ini disediakan untuk
setiap jenis bahan baku dan berfungsi sebagai buku pembantu untuk persediaan
bahan baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar