Minggu, 13 September 2015

Daftar pertanyaan dan jawabannya tugas kewirausahaan



Daftar pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut:
       I.            Tujuan dan Sasaran Usaha :
a)      Apa yang di maksud dengan tanggung jawab yang rasional? (No absen 09/ M.Topan Hariyanto).
Jawab: Tanggung jawab yang rasional adalah suatu bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan dengan tidak semena-mena serta berasas pada pemikiran yang jernih dan masuk akal.
b)      Bagaimana cara menjamin kesinambungan usaha?(No absen 23/ Rozy Hariyanto)
Jawab: Dengan cara melakukan atau mengoperasikan usaha sesuai dengan perencanaa usaha di awal. Kesinambungan usaha juga dapat terbentuk apabila si pemilik usaha mampu menjaga eksistensi usahanya dan terus berinovasi agar usaha yang di miliki tidak vakum dan bangkrut.
c)      Dari beberapa tujuan penetapan, manakah yang lebih cocok untuk diterapkan bagi para pedagang asongan? (No absen 04/ M.Rizki Y)
Jawab: Tujuan penetapan usaha yang ada di modul KWU adalah dikhususkan untuk pelaku usaha menengah ke atas. Dalam artian untuk perusahaan menengah dan perushaan besar. Sedangkan pedagang asongan termasuk pelaku usaha kecil yang mana keberhasilan suatu usahanya tergantung pada kecakapan si pedagang dalam memasarkan dagangannya.
d)     Apakah yang dimaksud dengan merger usaha? (No absen 10/  M. Zakariyah)
Jawab: Merger usaha adalah gabungan dua perusahaan atau lebih yang punya tujuan sama yaitu ingin dapat laba maksimal dengan seorang pemimpin pemegang saham tertinggi sebagai direktur.

    II.            Bentuk Badan Usaha dan Struktur Organisasi :
a)      Berapa banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam menentukan suatu Badan Usaha? (No absen 30/ Wahyu Ari R)
Jawab : Pertimbangannya antara lain produk yang akan dihasilkan, modal usaha, tenaga kerja yang digunakan, tempat atau layout usaha, rencana anggaran biaya serta laba maksimal yang akan diperoleh.
b)      Bagaimanakah ciri-ciri Badan Usaha agraris? (No absen 24/Saiful Rizal M.W)
Jawab : Modal usahanya sekunder,harga lebih murah, dan produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan yang paling primer.  
c)      Apa perbedaan antara Firma dan PT? (No absen 26/ Sugeng R)
Jawab : Kalau dalam firma, terdapat para sekutu aktif dalam pengelolaan perusahaan, tanggung jawabnya tidak terbatas atas segala resiko, dan akan berakhir bila ada anggota yang mengundurkan diri. Sedangkan di dalam PT ,terdapat perseroan atas saham yang tertanam, tanggung jawabnya terbatas dan kedudukannya sebagai badan hokum.
d)     Apa yang dimaksud dengan CV? (No absen 11/ Nanang W)
Jawab : Persekutuan yang terdiri dari beberapa orang yang sebagian memasukan modal, mengelola, dan bertanggung jawab yang tak terbatas atas resiko perusahaan.

 III.            Produk Barang dan Jasa :
a)      Berikanlah contoh mengenai barang Unsought Goods? (No absen 32/ Zainal A)
Jawab : Salah satu contohnya yaitu Ensiklopedia.
b)      Bagaimana cara suatu perusahaan agar dapat memperhatikan kualitas produk dan jasa mereka? (No absen 12/ Nandito Pujo P)
Jawab : Dengan rutin melakukan pengujian atas kualitas produk atau jasa yang ditekuni dengan membandingkannya dengan milik kompetitor yang punya usaha sama(produk pesaing). Agar kekurangan yang muncul dapat segera ditangani, sehingga kualitas produk atau jasa di mata konsumen memiliki nilai lebih.
c)      Sebutkan beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan suatu produk? (No absen 19/ Rifki Hidayah)
Jawab :  Pengaruh adanya kombinasi produk,penguasaan pasar, posisi pasar serta selera dan keinginan konsumen terhadap jenis produk.
d)     Berikanlah contoh produk intangibility? (No absen 20/ Riki Karunia P)
Jawab : Salah satu contohnya yaitu jasa.
e)      Apa yang dimaksud dengan produk intangibility?(No absen 01/Wahyu Syurohul)
Jawab : Produk yang tidak berwujud, tidak bisa dilihat dan diraba sebelum jasa itu dibeli.
f)       Apa keterkaitan antara Industrial Goods dengan Consumer Goods? (Dari Ibu Nur khasanah)
Jawab : Keterkaitannya yaitu saat barang yang tergolong industrial goods telah selesai diolah oleh suatau industry, maka barang tersebut tergolong barang jadi atau barang yang langsung bias dinikmati oleh konsumen tanpa harus diolah lagi. Jadi barang tersebut bias disebut Consumer Goods. Jadi industrial goods memerlukan pengolahan dulu untuk bisa menjadi barang siap pakai, sedangkan Consumer Goods merupakan barang olahan dari industrial goods.

 IV.            Proses Produksi dan Rancangannya :
a)      Mengapa diperlukan suatu perencanaan proses produksi?(No absen 22/Rizal AM)
Jawab : Karena seorang wirausahawan dalam melakukan usaha terlebih dahulu menentukan dengan jelas apakah ciri-ciri, syarat-syarat dan factor perencanaan operasi produksi. Dengan begitu proses produksi bisa berjalan lancar.
b)      Bagaimana cara untuk dapat menanggulangi kemacetan saat proses produksi? (No absen 15/Nugie Reza F)
Jawab : Dengan menghandle dan menanggulangi kemacetan tersebut sesuai perencanaan usaha yang telah dibuat. Sebab didalam nya sudah ditentukan cara-cara untuk dapat menganggulagi segala bentuk resiko yang mungkin muncul dalam usaha dan sudah dapat diperkirakan kemunculannya.
c)      Mengapa kita harus mempertimbangkan jenis dan mutu suatu produk? (No absen 03/M.Sudi H)
Jawab : Sebab dengan adanya pertimbangan yang matang, maka suatu produk yang akan diproduksi sudah dapat diketahui seperti apa nantinya ketika bila benar-benar terlaksana. Dan oleh karena itu segala bentuk kekurangan yang dimungkinkan untuk m,uncul dapat segera di atasi sehingga dapat meningkatkan kualiatas jenis dan mutu suatu produknya. Dan mampu meningkatkan daya jual produk.
d)     Apa maksud dan tujuan pemberian analisis dan kualitas produk? (No absen 08/M.Shodiq)
Jawab: Maksud dan tujuannya yaitu sebagai tolak ukur keberadaan produk didalam kehidupan para konsumen. Sehingga dapat diketahui segala bentuk kekurangan yang dikeluhkan para konsumen supaya dapat segera diatasi oleh si pelaku usaha.

    V.            Pengelolaan Persediaan dan Cara Penyimpanan :
a)      Kapan kegiatan penyimpanan barang harus dilakukan? (No absen 31/Yanuar S)
Jawab : Ketika proses produksi yang dilakukan sudah berjalan dengan lancar serta kebutuhan konsumen akan produk sudah tinggi. Sebab dari gejala-gejal tersebut, biasanya si pelaku usaha akan melakukan usaha yang terus berlanjut (non stop) dan berkonsekuensi pada keberadaan bahan baku yang tersedia. Oleh sebab itu bahan baku yang ada harus dikontrol dan diawasi sehingga teidak berdampak pada kegiatan proses produksi. 
b)      Apa akibatnya jika pengelolaan persediaan tidak ditangani dengan baik? (No absen 07/M.Bahrul U)
Jawab : Maka proses produksi akan terhambat sebab bahan baku yang dibutuhkan tidak ditangani dengan baik.
c)      Mengapa dalam suatu perusahaan diperlukan penyimpanan barang? (No absen 02/ Moh.Arif Zamroni)
Jawab : Karena dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan usaha yang lancar dan menghindari kemacetan saat proses produksi.
d)     Sebutkan cara-cara metode penyimpanan barang? (No absen 13/ Nizar Rizky SR)
Jawab : (First-in, First-out(FIFO)), (Last-in,Last-out(LIFO)), Average Cost (AC).

 VI.            Persediaan Bahan Baku :
a)      Mengapa persediaan bahan baku dapat berlebihan? (No absen 18/Rafi S)
Jawab : Karena tidak singkronnya antara proses produksi dengan ketersediaan bahan baku.
b)      Mengapa persediaan bahan baku diperlukan dalam proses produksi? (No absen 18/Randika RL)
Jawb : Sebab dengan terjaminnya ketersediaan bahan baku, maka terjamin pula keberlanjutan usaha dalam proses produksi. Dan tidakn dikhawatirkan adanya kemacetan saat proses produksi.
c)      Sebutkan beberapa system pencatatan bahan baku yang bisa dilakukan? (No absen 06/M.Allan Y)
Jawab : Pencatatan dengan system periodic dan pencatatan tiap saat.
d)     Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menghindari kelebihan dan kekurangan bahan baku? (No absen 05/Mudlof S)
Jawab : Dengan melakukan usaha sesuai dengan perencanaan usaha di awal serta penyesuaian antara persediaan bahan baku dengan proses produksi. Jadi persediaan baku yang menyesuaikan dengan kinerja proses produksi.
e)      Apa yang dimaksud dengan system perpetual? (No absen 28/ Tio S)
Jawab : Sistem yang dalam penerapannya, baik transaksi pembelian maupun pemakaian bahan baku di catat juga dalam kartu persediaan. Yang mana kartu ini disediakan untuk setiap jenis bahan baku dan berfungsi sebagai buku pembantu untuk persediaan bahan baku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar